Pertamina Kembali jadi Guru Malaysia

3.22.2010 Leave a Comment

Jumat, 5 Maret 2010, Menteri Perladangan dan Komoditi Malaysia Tan Sri Bened Dompok dan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Said Mansyi datang ke lokasi tangki blending minyak nabati (fame) milik Pertamina di Depot Plumpang. Pejabat Malaysia itu sedang belajar sistem pengelolaan dan pencampuran antara minyak nabati (fame) dengan minyak diesel yang menghasilkan biodiesel. Judul berita utama Media Pertamina 15 Maret 2010 kemarin sengaja membuat judul "penuh arti", yaitu Malaysia Kembali Belajar ke Pertamina.

Pertamina menjadi guru bukan sesuatu yang aneh. Sukses Transformasi dipelajari perusahaan lain, sukses melaksanakan konversi minyak tanah ke Elpiji juga diakui organisasi LPG dunia dan satu-dua negara belajar ke Pertamina. Tahun 1974 Petronas Malaysia didirikan, dan sebelumnya orang-orang ahli dari Pertamina - seperti Mr. LNG Baharuddin -- diundang ke Malaysia untuk memaparkan ilmunya mengenai perusahaan minyak dan gas bumi, termasuk sistem production sharing contract (PSC). Ilmu Pertamina diserap Petronas dan sang murid pun mengambil saripati ilmu yang bagus-bagus buat kemajuan perusahaannnya, dan membuang sistem yang merugikan perusahaan migas milik negara seperti dialami Pertamina saat itu.

Petronas saat itu "dilepas" oleh Pemerintah Malaysia dengan otoritas yang luas sebagai entitas bisnis, sementara sang guru (Pertamina) sesuai situasi politik saat itu menjadi agent of change bagi pembangunan Negara, sehingga BUMN Indonesia ini pelan-pelan tertinggal oleh BUMN milik Malaysia tersebut.

Petronas sudah mencari referensi tentang sistem blending ke mana-mana dan investasinya tinggi, sampai menemukan sistem blending versi Pertamina yang sederhana dan investasi murah. Pertamina sudah melakukan serangkaian tes dan hasilnya oke. Bahkan dalam waktu dekat proses ini akan dilakukan secara otomatis sehingga tidak akan memerlukan tenaga kerja yang terlalu banyak dan tingkat akurasinya akan lebih terjamin sehingga mengurangi risiko.

Ada pihak yang belajar ke Pertamina tak masalah. Karena Pertamina pun untuk beberapa hal seperti operasi di laut lepas belajar ke beberapa perusahaan yang mumpuni di bidang itu. Saling belajar menjadi hal biasa di dunia bisnis, termasuk migas. Tetapi yang hendak kita beri catatan adalah langkah murid jangan sampai mengalahkan lagi sang guru dalam hal membuat biofuel. Kecerdikan Petronas/ Malaysia adalah bagaimana menyerap ilmu dan berlari lebih kencang ketimbang sang guru. Ini yang menjadi titik perhatian kita semua. Jangan biarkan Pertamina bekerja dan berjalan sendiri...!

Written by DIVISI KOMUNIKASI

Obat Kuat Ejakulasi Dini Hajar Jahannam Asli Mesir

0 comments »

Leave your response!