Pertamina dan PGN Bangun LNG Receiving Terminal

4.25.2010 Leave a Comment

"Ini merupakan terobosan baru yang bersejarah yaitu joint venture company Floating Storage and Regasification Terminal (FSRT) gas alam cair (LNG) antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Perusahaan Gas Negara, Tbk yang menghasilkan sebuah perusahaan baru PT Nusantara Regas," ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar sesaat setelah menyaksikan penandatanganan Akta Pendirian perusahaan tersebut, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (14/4).

Penandatanganan Akta pendirian tersebut dilakukan oleh pemegang saham masing-masing perusahaan, yaitu Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Ferederick ST Siahaan dan Direktur Pengembangan PGN Bambang Banyudoyo.

"Mengapa ini dikatakan sejarah baru karena joint antara Pertamina dan PGN adalah yang pertama kalinya dilakukan dan melahirkan satu perusahaan yang memungkinkan terjadinya diversifikasi suplai gas di Indonesia," kata Abubakar.

Menurut Abubakar, receiving LNG dirancang tiga tempat, yaitu di Jawa Barat/DKI Jakarta, Medan, dan Jawa Timur. Ada permintaan dari pemerintah agar Pertamina segera menyelesaikan FS (floating storage) di Jawa Timur, sedangkan yang di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Medan kelihatannya lancar dan Jawa Timur segera dirampungkan.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar menjelaskan dengan adanya receiving terminal ini nanti, terdapat sebuah kapal besar yang statis dan dilengkapi dengan perlengkapan-perlengkapan untuk pengolahan atau regasifikasi gas cair diubah menjadi gas biasa. Dari kapal receiving terminal bisa memompa gas menuju pipa-pipa distribusi yang jangkauannya hingga 500-600 km. Dengan demikian gas yang di darat itu akan tersuplai dalam bentuk gas biasa kepada para pelanggan.

"Jadi adanya receiving terminal ini, untuk pengangkutan gas LNG yang selama ini kita kenal melalui pipa bawah laut. Dengan adanya penerimaan atau terminal penerima dimungkinkan sekarang lewat non pipa bawah laut, tapi diangkut melalui transportasi laut biasa dengan menggunakan kapal angkut LNG tersebut. Dengan demikian inilah yang dinamai sejarah, yang sebelumnya tidak ada. Melalui PT Nusantara Regas, hal itu menjadi ada," paparnya.

"Kita sangat berbahagia, apalagi sekarang ini Indonesia mengalami "kesulitan gas". Terobosan seperti ini sangat tinggi kontribusinya bagi perkembangan, pengadaan, dan jaminan suplai distribusi gas nasional kita," tandasnya.


Perjanjian Akta Pendiri
Dengan ditandatanganinya akta pendiri ini, maka Pertamina dan PGN telah membentuk perusahaan patungan dengan kepemilikan saham masing-masing yaitu Pertamina sebesar 60 persen dan PGN sebesar 40 persen, dengan struktur permodalan yaitu modal dasar sebesar Rp 2 triliun dan modal setor sebesar Rp 500 miliar.

Pemanfaatan LNG tersebut nantinya akan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gas domestik khususnya bagi pembangkit listrik milik PLN. Pasokan gas untuk kebutuhan fasilitas tersebut antara lain diharapkan berasal dari sumber gas di Kalimantan Timur dengan total volume sebesar 11,75 juta ton semala 11 tahun.

Adapun susunan dari pengurus PT Nusantara Regas adalah sebagai berikut, Direktur Utama Djohardi Angga Kusumah, Direktur Teknik dan Operasi Ariadji, Direktur Keuangan dan Administrasi Sutikno, Komisaris Utama Karen Agustiawan, dan Komisaris M. Baskoro PN.

Dengan berdirinya badan perusahaan patungan untuk LNG receiving terminal ini diharapkan proses kontribusi fasilitas terbut dapat dimulai di tahun 2010 ini. Ke depan Pertamina dan PGN berharap dapat terus berperan dalam peningkatan penggunaan gas bumi, sebagai sumber energi yang lebih efisien, bersih, dan ramah lingkungan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi domestik.MPNDJ

2 comments »

  • hasan said:  

    mksh tas infonya.

  • game gratis4u said:  

    info unik dan menarik, jarang lho yang bikin postingan kayak gini..kunjung balik

  • Leave your response!