Block Cepu Ditangan Pertamina? Semoga!

3.20.2010 Leave a Comment

Judul ini adalah kemungkinan dan sangat dimungkinkan, bahwa operator Blok Cepu bisa saja berada di tangan Pertamina. Saat mi, Pertamina EP Cepu, anak perusahaan Pertamina, dan Mobil Cepu Limited (MCL), anak perusahaan Exxon Mobil Indonesia (EMOI) sedang melakukan pembicaraan untuk revisi perjanjian kerjasama operasi alias joint operation agreement (JOA) di antara kedua perusahaan. Badan Pelaksana Hulu Migas (BP Migas), sebagai kepanjangan tangan Pemerintah menargetkan proses ini selesai pada Semester I tahun 2010 ini.

Saat JOA diteken 17 September 2005, yang menjadi operator Blok Cepu adalah MCL, sementara Pertamina hanya sebagai observer sehingga berhak memberikan pendapat. Saat itu Pertamina dianggap tidak mampu menjadi operator dan cenderung beranggapan EMOI Iebih berkemampuan sehingga Pemerintah saat itu memutuskan EMOI lah yang menjadi operator.

Target produksi dan blok ini tidak tercapai sesuai jadwal. Total target produksi puncaknya adalah 165 ribu barel per hari. DPR dan kalangan pengamat bereaksi, ada baiknya blok ini diserahkan peran operatornya kepada Pertamina kalau memang EMOI melalui anak perusahaannya tidak mampu menunjukkan realisasi target.

Indikator pertama, Pertamina EP Cepu bisa menjadi operator, dilihat dan struktur kepemilikan Participating Interest (PI) Blok Cepu, Pertamina EP Cepu memiliki 45 persen, sementara EMOI memang 45 persen juga tapi terpecah pada dua anak perusahaan, yaitu MCL (20,5 persen) dan Ampolex (Cepu) Pte. Ltd (24,5 persen). Secara institusional perhitungan perusahaan per perusahaan, PEP Cepu adalah jelas mayoritas.

Indikator kedua, misalnya target EMOI untuk produksi gas di lapangan gas Bumi Jambaran, Blok Cepu, pada tahun 2014, sementara Pertamina menghitung bisa berproduksi tahun 2013, seperti dikatakan oleh Dirut PEP Cepu Haposan Napitupulu.

Indikator ketiga dilihat dan sisi nilai investasi pengembangan Blok Cepu hingga produksi puncak. Dalam perhitungan EMOI membengkak dan prediksi semula 1 miliar dolarAS (perhitungan tahun 2001) menjadi 3 miliar dolarAS (saat in). Sementara Dirut PEP Salis Aprilian menyebutkan investasi Blok Cepu bisa ditekan sampai 2,5 miliar dolarAS.

Menekan biaya bisa dilakukan Pertamina melalui efisiensi biaya pemboran, biaya tenaga kerja, dan sinergisitas fasilitas produksj minyak Pertamina yang ada di sekitar Blok Cepu, lapangan gas Tiung Biru, Joint Operating Body (JOB) Sukowati dan gas Gundih. Dan indikaton keempat adalah pengalaman beroperasi di sekitar blok itu yang dikatakan Dirut Karen Agustiawan sebagai modal lain bagi Pertamina mampu menjadi operator di Blok Cepu.

Written by DIVISI KOMUNIKASI

Obat Kuat Ejakulasi Dini Hajar Jahannam Asli Mesir

0 comments »

Leave your response!